Analisis Representasi John Fiske pada Simbol Stempel di Serial Drama Korea The Judge From Hell
Universitas Medika Suherman
Penelitian ini mengeksplorasi cara simbol stempel direpresentasikan dalam serial drama Korea The Judge From Hell dengan menggunakan perspektif teori representasi John Fiske. Simbol stempel dianalisis sebagai tanda yang bukan hanya sekadar elemen visual, melainkan sarana pembentukan makna yang kompleks dan berhubungan erat dengan struktur kekuasaan serta identitas dalam cerita. Melalui pendekatan kualitatif dan telaah mendalam terhadap adegan yang memuat simbol tersebut, penelitian ini mengungkap bagaimana simbol stempel berfungsi untuk mengkomunikasikan otoritas dan nilai-nilai budaya yang melekat dalam narasi. Temuan menunjukkan bahwa representasi simbol ini menjadi medium negosiasi makna sosial yang terus berkembang sesuai konteks budaya populer masa kini. Studi ini memperkaya pemahaman mengenai peran tanda dalam konstruksi realitas media dan bagaimana makna tersebut dapat berubah melalui interaksi antara media dan audiens.
This study explores the representation of the stamp symbol in the Korean drama series The Judge From Hell through the lens of John Fiske’s representation theory. The stamp symbol is analyzed not merely as a visual element but as a complex sign that constructs meaning closely tied to power structures and character identities within the narrative. Using a qualitative approach and an in-depth examination of scenes featuring the symbol, this research reveals how the stamp functions to convey authority and cultural values embedded in the story. Findings demonstrate that this symbol’s representation acts as a medium for the ongoing negotiation of social meanings, evolving in accordance with contemporary popular culture contexts. This study contributes to a deeper understanding of the role of signs in media reality construction and how meanings shift through interactions between media and audiences.
Keywords: Semiotics judge Drama Series South Korea Fiske
[1] ameera.republika.co.id, “Konten Korea Jadi yang Terpopuler di Layanan Streaming pada 2023”, https://ameera.republika.co.id/berita/s7v31x425/konten-korea-jadi-yang-terpopuler-di-layanan-streaming-pada-2023#google_vignette, diakses pada 29 Oktober 2024 pada pukul 13.00
[2] T. Sutanto, “Semiotika Komunikasi: Teori dan Aplikasi”, Yogyakarta, Andi, 2017.
[3] Herlinawati, I. Ulumudin, S. Fujianita, F. Widiputera, “Persepsi Masyarakat Terhadap Perfilman Indonesia”, Jakarta, Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020.
[4] J. Fiske, “Understanding Popular Culture”, London, Routledge, 2021.
[5] Herlinawati, dkk., “Film sebagai Produk Budaya: Analisis Kultural”, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2019.
[6] S. Hall, “Representation: Cultural Representations and Signifying Practices”, Thousand Oaks, Sage Publications, 2019.
[7] N. Couldry, “Media, Society, World: Social Theory and Digital Media Practice”, Cambridge, Polity Press, 2022.
[8] L. J. Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi”, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2017.
[9] E. Murdiyanto, “Metode Penelitian Kualitatif (Teori Dan Aplikasi Disertai Contoh Proposal)”, Yogyakarta, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta Press, 2020.
[10] A. Hadi, Asrori, Rusman, “Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi”, Purwokerto Selatan, Pena Persada, 2021.
[11] J. Fiske, “Television Culture”, London, Routledge, 2018.
[12] J. Fiske, “Understanding Popular Culture”, London, Routledge, 2019.
[13] S. Hall, “Representation: Cultural Representations and Signifying Practices”, Thousand Oaks, Sage Publications, 2020.
[14] D. Kellner, “Media Culture and Society”, New York, Routledge, 2023.
[15] asianwiki.com, “The Judge from Hell”, https://asianwiki.com/The_Judge_from_Hell, diakses pada 29 Oktober 2024 pada pukul 22.33.