Representasi Pragmatisme Pada Tokoh Elena Dalam Sinetron RCTI Cinta Berakhir Bahagia
Institut Bisnis Nusantara
Institut Bisnis Nusantara
Penelitian ini membahas bagaimana pragmatisme, sebagai pendekatan yang berfokus pada hasil dan efektivitas tindakan dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam perilaku dan keputusan tokoh Elena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pragmatisme pada tokoh Elena dalam sinetron RCTI Cinta Berakhir Bahagia Episode 91 dengan pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menemukan bahwa pragmatisme dapat dikenali melalui perilaku yang mementingkan hasil tanpa memperhatikan etika dan moral, serta pengorbanan prinsip demi mencapai tujuan yang dianggap lebih menguntungkan. Saran dari penelitian ini adalah agar program sinetron menunjukkan konsekuensi dari tindakan pragmatisme serta menggali lebih dalam tentang konflik yang muncul akibat tindakan pragmatisme yang negatif
This research discusses how pragmatism, as an approach that focuses on the results and effectiveness of actions in everyday life, is reflected in Elena's behavior and decisions. The purpose of this research is to find out how pragmatism in Elena's character in RCTI soap opera Cinta Berakhir Bahagia Episode 91 with Charles Sanders Peirce's semiotic analysis approach. This study found that pragmatism can be recognized through behavior that is concerned with results without regard to ethics and morals, as well as sacrificing principles in order to achieve goals that are considered more profitable. The suggestion of this research is for soap opera programs to show the consequences of pragmatism and explore more deeply the conflicts that arise due to negative pragmatism
Keywords: Pragmatisme Semiotika Sinetron
[1] R.S. Wiranata, Maragustam, dan M. S. Abrori, “Filsafat Pragmatisme: Meninjau Ulang Inovasi Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Indonesia, Vol 9, No 1, pp.110-133, Juli 2021
[2] Nidawati, “Keterkaitan Dan Implikasi Pragmatisme Dalam Pendidikan”, Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, Indonesia, Vol 12, No 2, pp. 423-444), Juni 2022.
[3] Liputan6.com, “Tantangan Generasi Milenial di Dunia Kerja: Maunya Serba Instan, Insecure dengan Prestasi Kawan”, https://www.liputan6.com/bisnis/read/5134811/tantangan-generasi-milenial-didunia-kerja-maunya-serba-instan-insecure-dengan-prestasi-kawan?page=2, Diakses pada 3 Oktober 2024 pada pukul 07.20
[4] pwmu.co, “Membedah Generasi Milenial: Instan dan Pragmatis?”, https://pwmu.co/320574/10/05/membedah-generasi-milenial-instan-danpragmatis/, Diakses pada 6 Oktober 2024 pada pukul 20.00.
[5] K. Romli, “Komunikasi Massa”, Jakarta, Grasindo, 2016
[6] R. Latief dan Y. Utud, Siaran Televisi Non-Drama, Jakarta, Kencana, 2017
[7] A. Mardhiah, J. Hariadi, P. Nucifera, “Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Novel Keajaiban Adam Karya Gusti M Fabiano Tahun 2019”, Jurnal Samudra Bahasa, Indonesia Vol 3, No 1, pp. 36-44, Juni 2020.
[8] D. Nurhidayah, “Representasi Makna Pesan Sosial dalam Film Bulan Terbelah di Langit Amerika”, Jurnal Online Kinesik, Indonesia, Vol 4, No 1, pp. 139- 152, April 2017
[9] N.F. Alfi dan H.Y. Prasetya, “Analisis Semiotika John Fiske Pesan Penggunaan Narkoba Pada Film Animasi 3D “FICUSIA”, Journal of Digital Education, Communication, and Arts, Indonesia, Vol 6, No 2, pp. 107-122, September 2023
[10] B.H. Hoed, “Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya”, Depok, Komunitas Bambu, 2014
[11] I.M.M. Jaya, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Yogyakarta, QUADRANT, 2020
[12] W. Yuliani, “Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif bimbingan dan Konseling”, QUANTA, Indonesia, Vol 2, No2, pp. 83-91, Februari 2018.
[13] S.Haryoko, Bahartiar dan F. Arwadi, “Analisis Data Penelitian Kualitatif”, Makassar, Badan Penerbit UNM, 2020.
[14] Surya Darma, et.all, “Pengantar Teori Semiotika”, Bandung, Media Sains Indonesia, 2022