Analisis Wacana Pada Kasus KDRT Venna Melinda Di Program Pagi-Pagi Ambyar Trans TV
Institut Bisnis Nusantara
Institut Bisnis Nusantara
Penelitian ini bertujutuan untuk mengetahui tentang sikap feminisme Venna Melinda yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga pada program Pagi-Pagi Ambyar. Venna Melinda memiliki sikap feminisme yang kuat dalam memperjuangkan hak hak perempuan dan menolak perilaku manipulatif serta tindakan kekerasan dalam hubungan. Venna Melinda yang mengalami KDRT dan berada diposisi objek atau korban dalam hubungan dengan pasangan yang melakukan kekerasan. Kesimpulan dari penelitian diproleh bahwa Venna Melinda memiliki sikap feminisme eksistensial dikarenakan menurut pandangan feminisme eksistensial, individu perempuan dianggap memiliki otonomi yang kuat dan bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri. Feminisme eksistensial dapat tercermin dari tindakan Venna yang memutuskan untuk meninggalkan pasangannya yang melakukan KDRT dan untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai seorang perempuan
This research aims to explore the feminist attitude of Venna Melinda, who experienced domestic violence on the "Pagi-Pagi Ambyar" program. Venna Melinda holds a strong feminist stance in advocating for women's rights and rejecting manipulative behavior and acts of violence in relationships. She experienced domestic violence (KDRT) and was in the position of the object or victim in her relationship with a partner who engaged in violence. The conclusion of the research reveals that Venna Melinda has an existential feminist attitude. According to the existential feminist perspective, women are seen as having strong autonomy and responsibility for their own lives. Venna's actions, such as leaving her abusive partner and fighting for her rights as a woman, reflect existential feminism.
Keywords: Analisis Wacana Feminisme Televisi
[1] Eriyanto, “Analisis Wacana: Pengantar nalisis Teks Media”, Yogyakarta, LKiS, 2012
[2] K. Romli, “Komunikasi Massa”, Jakarta, Grasindo, 2017
[3] R. Latief dan Y. Utud, “Kamus Pintar Broadcasting”, Bandung, Yrama Widya, 2013
[4] komnasperempuan.go.id, “Peluncuran Catahu Komnas Perempuan 2022”, https://komnasperempuan.go.id/kabar-perempuan-detail/peluncuran-catahukomnas-perempuan-2022, Diakses pada 10 maret 2023 pukul 13.30 WIB
[5] A. B.Santoso, “Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Terhadap Perempuan:Perspektif Pekerjaan Sosial”, Jurnal Komunitas, Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia, Vol 10 No 1, pp. 39-57, 2019
[6] I. H. Aliyah, S. Komariah dan E.R Chotim, “Feminisme Indonesia Dalam Lintasan Sejarah”, Jurnal Pembangunan Sosial, Indonesia, Vol 1 No 2, pp 140-153, 2018
[7] A.Afandi, “Bentuk-Bentuk Perilaku Bias Gender”, LENTERA: Journal of Gender and Children Studies, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia, Vol 1 No 1, pp 1-17, 2019
[8] A. Rokhamnsyah, “Pengantar Gender dan Feminisme Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme”, Yogyakarta, Garudhawaca, 2016
[9] Sudaryono, “Metodologi Penelitian”, Depok, Rajawali Pers, 2018
[10] Mamik, “Metodologi Kualitatif”, Sidoarjo, Zifatama Publisher, 2015