Digitalisasi pariwisata di Indonesia belum sepenuhnya inklusif bagi penyandang disabilitas. Lebih dari 22 juta individu difabel masih menghadapi kesenjangan akses digital, sementara sebagian besar platform wisata daring belum mematuhi standar Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi website open trip pendakian ramah disabilitas dengan acuan WCAG 2.1 Level AA. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model Agile Development yang terdiri atas empat fase: Communication, Planning & Design, Development, serta Testing & Feedback. Implementasi dilakukan menggunakan framework Laravel dan Tailwind CSS, sedangkan evaluasi mencakup uji aksesibilitas (WAVE dan NVDA) serta uji kegunaan menggunakan System Usability Scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe website berhasil mencapai kepatuhan penuh terhadap WCAG 2.1 Level AA tanpa temuan kesalahan kontras maupun struktur semantik. Selain itu, uji SUS terhadap 10 responden menghasilkan skor rata-rata 81,2 dengan kategori “Excellent”. Temuan ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan tidak hanya fungsional dan aksesibel, tetapi juga sangat mudah digunakan oleh pengguna umum maupun penyandang disabilitas. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis berupa model implementasi sistem pariwisata digital inklusif yang dapat direplikasi untuk meningkatkan aksesibilitas sektor wisata di Indonesia.